Lanjut Dadang mengatakan, korban lalu berpamitan untuk menjalankan salat asar di dalam kamar. Pelaku kemudian masuk rumah melalui pintu belakang.
“Curiga terjadi hal yang tak diinginkan, Poniyem turut masuk kamar untuk memastikan korban aman. Poniyem terkejut ketika mendapati korban dalam kondisi terbakar hampir di seluruh tubuh,” tuturnya.
Saat melihat kondisi korban Poniyem sangat terkejut melihat. Korban yang menggunakan mukena sudah dalam kondisi terbakar di hampir sekujur tubuhnya. Sementara itu, pelaku lari keluar rumah melalui pintu depan untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang menyambar tubuhnya saat menyiramkan bensin ke arah tubuh korban.
” Saat melihat anaknya pelapor (Poniyem) berusaha menolong korban, namun tidak bisa. Sehingga pelapor kemudian minta tolong kepada para tetangga dan saudara di dekat rumahnya,” paparnya.
Kondisi korban yang tengah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pindad, Kecematan Turen, Kabupaten Malang.
Setelah lima hari dilakukan perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia karena luka bakar kurang lebih 80% di seluruh bagian tubuhnya.