Wamenperin menambahkan, Indonesia memiliki peluang besar pada bonus demografi dengan sebagian besar penduduk berada dalam usia produktif. Pada tahun 2030 nanti, menjadi puncak populasi usia kerja Indonesia yang akan mencapai lebih dari 70 persen dari total penduduk. “Bonus demografi ini bisa menjadi daya dorong untuk peningkatan produktivitas, termasuk di sektor IKM,” ujarnya.
Penganugerahan penghargaan pada gelaran Gebyar IKMA diharapkan memberikan optimisme bagi semua kalangan bahwa sektor IKM Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh mandiri dan mampu menjawab tuntutan perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan tema Gebyar IKMA 2024, yaitu “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri”.
Menurutnya, tema tersebut menekankan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kemenperin untuk mendorong berkembangnya IKM yang inovatif, berdaya saing dan dapat mendukung rantai pasok sehingga mampu menjawab tantangan yang ada di pasar global.
Faisol juga memberikan apresiasi kepada para pelaku IKM yang meraih penghargaan dari beberapa program dan kompetisi yang diselenggarakan oleh Ditjen IKMA pada tahun 2024. “Selamat kepada para pemenang, semoga apa yang yang didapatkan hari ini, bisa menjadi titik tolak ukur, untuk mejadikan produk kalian semua menjadi produk unggulan yang dibanggakan di masa mendatang,” ujarnya.