Ketika ditanya soal peluangnya untuk meraih juara, Duta belum mau terbebani karena masih ada dua partai lagi. “Pokoknya main maksimal aja dulu,” ujar pelajar SMA itu.
Sementara itu Chernyavsky begitu usai menundukkan Aditya sudah langsung meninggalkan tempat pertandingan. Ketika dikejar untuk dimintai komentar dia sudah naik ojek meninggalkan kawasan Senayan yang diterpa hujan rintik-rintik.
Meskipun peluang juara lebih besar terbuka untuk Duta dan Chernyavsky namun ancaman masih bisa muncul dari tiga pecatur yang menempati tiga dengan sama-sama mengantongi nilai 5. Keempat pecatur itu adalah Zacky Dhia Ulhaq (2203), Aditya Bagus Arfan(2418), IM Arif Abdul Hafiz (2376) dan IM Nayaka Budhidharma (2276).
Zacky pada babak ketujuh bermain remis melawan Hafiz, sedangkan Nayaka membuat kejutan dengan menundukkan Grand Master (GM) Novendra Priasmoro (2467).
“Masih seru sih sehingga dua babak terakhir nanti akan menjadi penentu untuk juara. Memang Duta kini memiliki peluang lebih besar. Namun dia perlu terus menjaga penampilannya untuk tetap konsisten,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem.