Seorang lulusan Harvard, pengusaha, dan mantan bankir investasi, Lembong menjabat Menteri Perdangan di era Jokowi pada tahun 2015 hingga 2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2016-2019.
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, dalam otobiografinya tahun 2020, memuji Lembong sebagai sosok yang berperan penting dalam ikatan erat yang dibangunnya dengan Jokowi, demikian laporan The Sydney Morning Herald bulan lalu.
Lembong kemudian berubah menjadi kritikus keras kebijakan Jokowi dan menjelang akhir tahun 2023 bergabung dengan tim kampanye calon presiden saat itu Anies Baswedan yang merupakan lawan kuat dari Prabowo yang maju sebagai kandidat didampingi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.
Para analis yakin bahwa kekritisan Lembong dan kedekatannya dengan Anies menjadikannya sasaran politis.
Tuduhan: Kejaksaan Agung telah menuduh Lembong memberikan izin untuk impor 105.000 ton metrik gula mentah melalui sebuah perusahaan swasta selama masa jabatannya sebagai Menteri Perdagangan (2015–2016), meskipun negara sudah memiliki surplus gula mentah. Keputusan ini diduga menyebabkan kerugian negara sebesar Rp400 miliar.