IPOL.ID – Buah atep atau biasa dikenal kolang-kaling adalah nama camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan mempunyai rasa menyegarkan. Terlebih buah ini terasa nikmat jika sudah diolah menjadi manisan, es sirop kolang-kaling hingga kolak.
Buah kolang-kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut Glibbertjes yang secara harafiah berarti “benda-benda licin kecil” ini dibuat dari biji pohon aren (Arenga Pinnata) berbentuk pipih dan bergetah.
Dalam membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang-kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, lalu diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.
Namun demikian, selain buah ini memiliki banyak kandungan manfaatnya bagi tubuh. Sehingga kolang-kaling sering kali banyak diburu oleh Ibu-Ibu di pasar.
Karena permintaan yang banyak di pasaran, informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pedagang kolang-kaling yang diduga nakal sering kali menambahkan formalin untuk mengawetkannya pada persediaan kolang-kaling.