“Itu yang kemudian menyebabkan susu yang tak dibeli IPS kembali ditampung di mesin pendingin, sehingga overload. Terjadilah fenomena membuang susu sapi di wilayah Boyolali hingga Pasuruan, Jawa Timur,” paparnya.
Merespons protes para peternak sapi, pengepul, dan peloper susu, Dinas Peternakan Jawa Tengah segera bertindak. Mereka akan berkordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Peternakan Boyolai untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, untuk menyikapi hal ini agar peternak susu sapi di Boyolali tidak gulung tikar,” tegas Kepala Dinas Peternakan Jawa Tengah Ignatisu Haryanta Nugraha, dikutip pada Minggu (10/11/2024).
Lanjut Ignatisu mengatakan masalah ini juga sudah diketahui oleh Menteri Pertanian. Di mana pada Senin (11/11/2024), Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, akan menggelar rapat koordinasi dengan mengundang asosiasi industri pengolahan susu dan dinas terkait dari daerah sentra penghasil susu.
“Mentan (Amran Sulaiman) akan mencari tahu penyebab IPS tak mampu membeli susu perah hasil peternak di Boyolali. Karena ada pembatasan kuota penjualan dari para pengepul susu dari Jawa Tengah maupun provinsi lain,” paparnya.(Vinolla)