Dalam pameran ini, visualisasi bangunan aristektur vernakular yang dihadirkan adalah LIMASAN; sebuah rumah tradisional Jawa yang memiliki ciri khas atap berbentuk limas dengan empat sisi segitiga sama kaki. Rumah ini adalah warisan budaya yang dapat mencerminkan keberagaman masyarakatnya, sekaligus sosial budayanya.
Pameran ini digelar dengan tujuan mengingatkan kembali rumah limasan kepada masyarakat luas, khususnya di Kawasan Borobudur bahwa limasan adalah bangunan yang harus terus menerus dilestarikan sebagai indentitas diri masyarakat.
Selain itu, juga merupakan bentuk edukasi pada publik, khususnya anak muda bahwa rumah limasan adalah bangunan yang dapat dilestarikan dengan terus melakukan adaptasi terhadap perkembangan sosial dan budaya masyarakat yang menghuninya.
Selain itu, dihadirkan juga beragam potensi desa (kuliner, kriya, seni) dari 23 desa sebagai sebuah gambaran adat dan budaya kehidupan masyarakat sehari-hari yang menghidupkan keberadaan rumah limasan.
Pameran ini berjudul “Pameran Arsitektur Vernakular dan Potensi Desa Borobudur; Srawung Omah, Ora Wedi; Lestarikan Budaya, Rangkul Masa Depan”.