Sebagai pejalan kaki, ngapain jalan kaki, lepek dan tidak glowing. Namun ketika naik moda transportasi terintegrasi sangat aman dan nyaman saat ini.
“Jadi keberhasilan satu program adalah dari kolaborasi, di JPO Sudirman tangganya flat. Berpengaruh untuk hidup warganya. Kecil tapi konkret. Didukung masyarakat maka tercipta satu budayanya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan sama, Pangeran Siahaan yang juga Penggiat Kepemudaan Jakarta mengatakan, masalah terbesar Jakarta dihadapi mengenai perbedaan disparitas, juga gap. Keluar dari Melawai ada Senopati, lalu arah Mampang, pergaulan anak mudanya berbeda.
Jakarta Timur berbeda masalah lagi. Pada kelas menengah (middle class) bagaimana menjadi komoditas dan menjadi etintas yang didengar suaranya.
“Paling penting kebijakan kota berpihak pada warganya. Cagub itu berpihak kepada warganya dan pemilih cerdas itu tidak disuapin,” ujar Pangeran.
Sementara, Michael Sianipar, Staf Khusus Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, Kelas Menengah itu butuh kepastian hukum, punya independen untuk menilai dan mengambil langkah ini adalah langkah yang besar dan harus mempunyai sikap.