“Kami punya pengalaman gempa pada April 2012. Itu sebenarnya menguji coba bagaimana sebenarnya tingkat kesiapsiagaan masyarakat Kota Banda Aceh dalam menghadapi tsunami. Kalau waktu April 2012 itu terjadi tsunami, itu bisa dikatakan kita enggak siap,” jelasnya.
Rina menyarankan agar Pemerintah Aceh fokus untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana daripada melakukan upaya tanggap darurat.
“Saya pernah melakukan kajian bagaimana alokasi dana kebencanaan di Badan Penanggulangan Bencana Aceh ternyata mayoritas masih dialokasikan ke tanggap darurat. Sedikit sekali dana atau hampir tidak ada dialokasikan untuk upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Artinya, paradigma dari pengambil kebijakan ini juga harus dipastikan memiliki mindset untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.
Bukan hanya itu, edukasi dan mitigasi kebencanaan juga harus menyasar generasi Z hingga generasi Alpha. Sosialisasi itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan dua generasi yang mayoritas tak mengalami peristiwa tsunami Aceh itu.