“Mungkin asumsinya karena dianggap dengan naiknya upah, dapat meningkatkan konsumsi karena sudah dalam sifatnya katakanlah ekonomi turun pasti perlu ada adjustment yaitu kenaikan upah. Saya kira itu jalan untuk memperbaiki ekonomi kelas menengah. Tapi mungkin ini sifatnya ad hoc, tahun depan bisa jadi berubah, sifatnya situasional untuk membangkitkan konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Namun ia menekankan dengan adanya kenaikan upah tersebut kalangan pengusaha bisa saja melakukan efisiensi di berbagai sisi termasuk tidak akan melakukan penerimaan pegawai baru. Maka dari itu, ia menilai kenaikan upah yang terlalu tinggi juga berisiko menciptakan adanya PHK. (tim/VoA)