Dia melanjutkan hibah kapal itu dapat membantu Bakamla memperkuat kapasitas dan kemampuannya untuk menjaga perairan Indonesia.
Gugun menjelaskan kerja sama hibah pengadaan kapal antara Bakamla RI dan Pemerintah Jepang bersifat multiyears, mengingat kapal yang dibangun Mitsubishi Shipbuilding baru akan diterima Bakamla pada tahun 2027.
Terkait rencana penempatan kapal, Gugun belum dapat memberikan jawaban karena hal itu nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan operasional.
Dalam siaran resmi Bakamla, kapal OPV hibah dari Jepang itu memiliki panjang 85,6 meter, mampu berlayar dengan kecepatan 22 knot, dan dapat mengangkut 70 personel.
Dalam rangkaian lawatannya di Jepang, Kepala Bakamla RI juga menemui Komandan Japan Coast Guard (JCG) Seguchi Yoshio di Tokyo pada Rabu (25/12/24).
Dalam pertemuan itu, Yoshio dan Irvansyah membahas rencana kunjungan persahabatan (port visit) kapal patroli ke Jakarta pada Januari 2025. Irvansyah, dalam pertemuan yang sama, juga menginformasikan langsung penundaan Coast Guard Symposium-Indo Defence yang semula dijadwalkan berlangsung pada 22–25 Januari 2025 menjadi Juni 2025.