IPOL.ID – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiiapkan pos pengungsian terpusat terkait bencana banjir dan longsor di Sukabumi.
Pos pengungsian terpusat tersebut berada di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya efisiensi distribusi bantuan, untuk para pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian mandiri, di wilayah Kecamatan Bantargadung,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Lukmansyah, dikutip Kamis (12/12).
Drai data yang dihimpun BNPB, di Kecamatan Bantargadung, saat ini tercatat sebanyak 296 KK atau 1.032 warga mengungsi.
Adapun kerugian materil dilaporkan sebanyak 88 rumah Rusak Ringan (RR), 144 rumah Rusak Sedang (RS), dan 57 rumah Rusak Berat (RB).
Kondisi terkini, dilaporkan ada penambahan jumlah warga terdampak yang sebelumnya 10.160 warga menjadi 10.237 dan penurunan jumlah pengungsi yang sebelumnya 3.064 menjadi 2.988.
Sebagai upaya untuk mempercepat penangan tanggap darurat di wilayah Kabupaten Sukabumi, BNPB bersama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan semua unsur terkait akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Langkah ini diambil dikarenakan kondisi cuaca yang labil dan masih sering terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang menyebabkan terhambatnya penanganan darurat di wilayah Kabupaten Sukabumi.
OMC dilakukan mulai Rabu (11/12) dengan mengerahkan dua armada. Diharapkan OMC ini dapat mereduksi dan meretribusi curah hujan di wilayah Sukabumi sehingga proses penanganan darurat bisa berjalan lebih optimal dan efisien.
BNPB bersama rombongan Putri Indonesia juga melakukan pendampingan psikososial di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/12).
Pendampingan ini dilakukan untuk memberi motivasi, semangat, dan simpati kepada para warga yang terdampak. Adanya pendampingan tersebut diharapkan warga yang terdampak bisa lekas bangkit dari trauma dan bisa melanjutkan hidup dengan penuh harapan. (far)