“Yang sudah terjadi bencananya ada 11 wilayah.Diberikan bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak, semua bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” ujar Suharyanto.
Potensi cuaca ekstrem juga diprediksi terjadi pada periode Nataru yang akan datang. Merespon hal tersebut, BNPB dan BPBD akan mendirikan posko dan menempatkan personel di lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat berlibur bagi masyarakat.
“BNPB akan memantau jalur mudik, kaitannya data-data dari BMKG bahwa beberapa daerah berpotensi hidrometeorologi basah yaitu banjir dan longsor,” tukas Suharyanto.
“BNPB menyiapkan posko-posko tersebut, apabila terjadi bencana di situ, kita sudah siap membantu masyarakat dalam kesempatan pertama,” tambahnya.
Upaya lain yang dilakukan BNPB untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi adalah dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah menjalankan OMC, Jawa Timur mulai besok akan dilakukan siang dan malam. Mudah-mudahan curah hujan yang ekstrem bisa dikurangi, sehingga tidak menyebabkan bencana yang masif,” jelas Suharyanto.