“Ketiga, dukungan mayoritas publik di Jawa Barat kepada pasangan Dedi-Erwan merata di aneka segmen demografis (suku, agama, gender, pendidikan, profesi, dan lain sebagainya),” kata Adjie dalam konfrensi pers hasil temuan LSI Denny JA bertajuk ‘Mengapa Golput Rata-rata di 7 Provinsi Terbesar Meningkat?’ di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Hasil hitung cepat Pilkada di Jawa Timur yang LSI lakukan menempatkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sebagai pemenang peroleh 58,29% suara. Kedua ada pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta perolehan 33,23%.
Urutan ketiga ada pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim peroleh 8,48%. Hasil hitung cepat dilakukan juga terlihat tingkat partisipasi pemilih di Jawa Timur sebesar 65,32%.
Khofifah-Emil bisa memenangkan Pilgub Jawa Timur karena beberapa hal. Khofifah unggul secara personal, baik dari sisi popularitas maupun kesukaan. Popularitas Khofifah mencapai 97,5%, Risma (71,7%), Luluk (21,2%).
Dari sisi angka kesukaan, Khofifah, 94,2%, Risma 90,4%, Luluk, 70,3%. Kepuasan terhadap kinerja Khofifah juga sangat tinggi, 86,6%. Tingkat keinginan untuk kembali memilih Khofifah tinggi diangka 70,6%.