“Nah kali ini, kami mengundang para narasumber untuk berbicara tentang cedera lutut pada olahraga. Misalnya pada pemain basket atau bola voli atau pemain bola,” katanya di sela-sela acara.
Dengan demikian, pihak Kampus UKI bisa memberikan informasi kepada para peserta bahwa hal-hal yang harus diperhatikan ketika olahraga melibatkan apa saja dari aspek anatomi fisiologi biomekaniknya.
“Kemudian bagaimana patofisiologi kondisi yang jika terjadi cedera dan bagaimana penanganannya. Tentu juga bagaimana pencegahannya,” tukasnya.
Menurut Maksimus, fisioterapi memiliki strategi untuk meningkatkan performa. Sekaligus mencegah cedera lutut pada atlet.
“Strateginya, tentu kita melihat dari 2 aspek, yaitu internal dan eksternal,” ujarnya.
Strategi internal, sambung dia, misalnya dari atletnya sendiri. “Kita melatih atau menangani setiap atlet tentunya harus melibatkan yang namanya sports sains dan sports technology,” imbuhnya.
“Ada kajian-kajian anatomi biomekanik. Pada gerakan dan olahraga tertentu itu membutuhkan kekhususan ya. Dalam arti bahwa ada gerakan gerakan tertentu yang dominan pada olahraga tertentu yang melibatkan lutut,” kata Maksimus.