“Itu yang harus diperhatikan sehingga dengan memperhatikan hal-hal itu, otomatis pola geraknya (atlet) kan menjadi benar. Tidak asal bergerak sehingga cedera bisa dihilangkan (dihindari),” tambahnya.
Sementara untuk faktor eksternalnya, kata dia, misalnya faktor lingkungan lapangan. “Lapangan apa atau yang tepat untuk olahraga si atlet. Misalnya kalau olahraga di tempat yang keras. Tentu ia akan melompat di tempat yang keras landing-nya. Pada saat itu kan pembebanan sangat berpengaruh positif,”ujar Doktor Maksimus.
“Nah itu juga harus dihindari. Gerakan memutar itu juga harus dihindari,” sarannya.
Terkait dengan pratik mahasiswa Prodi Fisioterapi, pihaknya telah bekerja sama untuk bidang kekhususan ini dengan binaragawan Ade Rai. Lalu klinik-klinik olahraga yang ada di Jakarta, salah satunya Celebrity Fitness dan Klinik Cardea.
Melalui kerja sama ini, para mahasiswa bisa terjun praktik langsung ke sana. “Tempat-tempat klinik yang ada gym-nya. Misalnya yang ada private training yang memiliki instruktur olahraga di sana,” ucap Maksimus.