Yugi juga menyoroti pentingnya program pelatihan dan pendampingan untuk UMKM agar pelaku usaha dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional. “Kami ingin aksi nyata di lapangan, bukan sekadar diskusi di meja seminar. Ini akan segera kami eksekusi,” tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, angka pertumbuhan rata-rata produksi perikanan Indonesia mencapai 2,56 persen per tahun, dengan total produksi 23,54 juta ton pada tahun 2023. Meskipun demikian, Yugi juga mencatat tantangan yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan, seperti pencemaran lingkungan, penangkapan ikan berlebihan, isu perizinan kapal tangkap, serta dampak perubahan iklim yang perlu segera ditangani. (*)