“Masing-masing daerah punya spesifikasi geografis dan pola masyarakat yang berbeda, sehingga jika hasil surveilans ini dilakukan integrasi, mudah-mudahan bisa memberikan masukan bagi pemda untuk menyediakan air minum yang lebih sehat kepada masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BPOM dan Kementerian/Lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini guna mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.
Yang tidak kalah penting dari dua strategi tersebut adalah memperkuat edukasi kepada masyarakat bahwa air yang dikonsumsi harus berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin dari pihak berwenang.
Dante juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para tenaga sanitasi lingkungan, universitas, dan para ahli yang telah terlibat dalam SKMRT Tahun 2023. Harapannya, data surveilans ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
SKMRT dilaksanakan di 334 kabupaten/kota di 4.524 puskesmas di seluruh Indonesia dengan melibatkan seluruh stakeholder, terutama tenaga sanitarian di puskesmas. Surveilans pada hulu dilakukan kepada para penyedia air minum, sementara di hilir dilakukan pada rumah tangga.