“Pelapor orang tua korban berinisial D,” terang Kombes Ade Ary kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/12/2024).
Ade Ary mengungkapkan, pelaku bullying diduga diperkirakan berjumlah lima orang. Kelimanya inisial F alias C, A, B, M, dan R. Awalnya korban dipanggil oleh teman sekelasnya berinisial MF untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah tersebut.
“Namun pada saat korban menghampiri (MF) di TKP, tiba-tiba tangan korban ditarik oleh terlapor F yang sudah berada di dalam TKP,” ungkap Kabid Humas.
“Terlapor emosi dan melakukan penganiayaan dengan cara memukul ulu hati korban sehingga korban jatuh tersungkur, lalu korban diminta untuk berdiri kembali dan terlapor mengulangi penganiayaan kembali,” ujar Ade Ary.
Para pelaku lainnya juga ikut menganiaya dengan memukul dan menendang dada korban. Akibat penganiayaan tersebut, korban ABF menderita luka memar dan lebam di bagian ulu hati, perut, paha sebelah kiri.
Setelah dianiaya, sepasang sepatu dan handphone (HP) milik korban juga diambil oleh pelaku.