IPOL.ID – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan setidaknya 24 orang meninggal akibat bencana hidrometeorologi periode 2-9 Desember 2024. Pakar klimatologi menyebut musim hujan kali ini “bukan musim hujan yang normal”.
Curah hujan tinggi hingga ekstrem yang persisten telah menyebabkan bencana banjir dan longsor beberapa wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut situasi ini disebabkan sejumlah faktor di antaranya “La Nina lemah” yang menyumbang 20 persen curah hujan.
Skenario terburuknya bencana banjir, longsor dan puting beliung 2020 akan berulang. Pada puncak musim hujan yang terjadi selama Januari–Februari 2020, BNPB mencatat terjadi 455 kejadian bencana dengan 94 orang meninggal.
Khusus di Jakarta, banjir 2020 menelan 21 korban jiwa dan memaksa 124 ribu lebih orang mengungsi.
Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut musim hujan tahun ini “bukan musim hujan yang normal”. Dia berkata, gangguan cuaca berpangkal dari pemanasan suhu permukaan laut—berkaitan dengan pemanasan global.