Menurut Saidah, ada tiga strategi yang dilakukan oleh Baznas. Pertama, melakukan intervensi secara sosial yakni memenuhi seluruh kebutuhan mustahik, terutama kebutuhan dasar seperti pangan dan akses mereka terhadap kesehatan dan pendidikan.
Hal ini dilakukan, karena banyak dari masyarakat miskin ekstrem berasal dari keluarga yang hanya tamat sekolah dasar. Sehingga menurutnya, memberikan hak anak-anak mereka terhadap dunia pendidikan menjadi penting untuk mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan.
“Jadi seluruh kebutuhan darurat itu harus menjadi bagian yang diutamakan, bagaimana mustahik mendapatkan akses pangan dan akses kesehatan yang itu menjadi akses dasar, termasuk akses terhadap pendidikan, maka seluruh akses dasar, berkembang, dan darurat ini menjadi bagian dari strategi kami,” kata Saidah.
Kedua, intervensi secara ekonomi, yakni dengan cara memberikan modal dan membuka akses pasar kepada mustahik yang memiliki kapasitas yang bisa diberdayakan.
“Yang ketiga, kami terus melakukan advokasi, yang mana seluruh program tersebut ditujukan untuk mengubah mustahik menjadi muzaki sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat baik dari aspek materiil maupun aspek spiritual,” kata dia.