IPOL.ID – Sejumlah ekonom memproyeksikan seluruh lapisan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah akan terdampak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai tahun depan. Mereka mendesak pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut.
Peneliti CELIOS Galau D Muhammad memproyeksikan pengeluaran masyarakat kelas menengah dan bawah akan bertambah dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen.
“Jadi, kalau kita tarik lagi di level pengeluaran, kelas menengah kita hitung itu akan ada pengeluaran tambahan sekitar Rp354 ribu. Jadi kalau diakumulasikan dalam setahun di 2025, itu akan ada pengeluaran tambahan sebanyak Rp4,25 juta Itu beban yang kembali harus dibayarkan setiap rumah tangga, dan ini adalah dampak nyata dari PPN dari 11 menjadi 12 persen,” ungkap Galau.
Dijelaskannya meskipun kenaikan tarif PPN hanya satu persen, peningkatan dari harga dasar suatu barang atau jasa kelak akan mencapai hingga lima persen. Bahkan, katanya, ada beberapa layanan yang diprediksi akan mengalami kenaikan harga hingga 9 persen.