“Adanya penolakan dari masyarakat tentang rencana penghapusan rute Transjakarta koridor Blok M-Kota, saya kira hal yang wajar dan perlu didengar,” ujarnya.
Mereka ada kekhawatiran karena apabila hanya mengandalkan MRT, kapasitasnya tidak akan menampung dan masalah harga tiket juga berbeda.
Budiyanto melanjutkan, perlu ada kajian yang matang tentang rencana penghapusan rute tersebut, baik dari aspek kapasitas kedua moda transpirtasi tersebut. Beban masyakat berkaitan dengan harga tiket dan aspek-aspek sosial lainnya.
Secara tidak langsung masyarakat memiliki saham melalui fasilitas PSO karena dana tersebut sumbernya dari APBD atau pajak yang dipungut dari masyarakat itu sendiri.
“Merupakan suatu keniscayaan apabila ada keluhan dari masyarakat tentang rencana penghapusan rute Transjajarta koridor Blok M-Kota,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)