“Bagian dari pencegahan radikalisme adalah peningkatan ekonomi dan keberusahaan. PNM butuh informasi dari BNPT agar program-program pemberdayaan tepat sasaran. Pastinya, ada informasi dari BNPT tentang situasi masyarakat di bawah. Pasalnya, untuk sebuah program pemberdayaan yang efektif, harus berdasarkan data dan informasi yang memadai,” kata Arief Mulyadi.
Dari kegiatan ini, diharapkan pelaksanaan tugas PNM akan lebih tepat sasaran dan efektif. Bahkan memberikan nilai tambah dengan mendukung dan berkontribusi pada kebutuhan BNPT.
“Kolaborasi ini memang bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Semua sektor dibutuhkan di sini. PNM memberikan pembiayaan, sekaligus memberikan dampak terhadap pemberdayaan. Untuk itu, kami butuh informasi dan dukungan,” tambahnya.
Untuk diketahui, sejak 2016 PNM telah memberikan pemberdayaan kepada 21,7 juta ibu dalam PNM Mekaar yang tersebar di 6.165 kecamatan, 452 kabupaten dan 36 propinsi. Nasabah yang aktif mencapai 16 juta di luar yang naik kelas, meninggal, dan sebagainya. (ahmad)