“Kita melaksanakan Munas dengan pemahaman bersama bahwa PBSI sedang tidak baik-baik saja. Walaupun Indonesia tetaplah salah satu negara elite bulu tangkis dunia, banyak target dan harapan yang tidak tercapai. Terutama target medali emas di Olimpiade Paris 2024. Begitu juga dengan sejumlah masalah keorganisasian yang berdampak pada pencapaian prestasi. Ini tidak perlu kita mungkiri, tapi harus kita benahi,” ujar Fadil dalam pidato saat pelantikan.
Dengan kesadaran itu pula, lanjut Fadil, Tim Formatur menjalani proses yang cukup panjang untuk menentukan rancang bangun organisasi PBSI yang sesuai dengan dinamika persaingan global yang makin keras.
“Kami melakukan dialog dengan para pengurus daerah, pemilik klub, atlet, pelatih, dan legenda bulu tangkis, serta perwakilan komunitas bulu tangkis untuk mendengarkan aspirasi mereka. Kami juga meminta bantuan konsultan manajemen independen untuk merumuskan berbagai aspirasi tersebut ke dalam suatu rancang bangun organisasi yang modern, adaptif, dan profesional. Kami ingin kepengurusan ini diawali dengan suatu proses yang transparan dan terukur sehingga nanti bisa menghasilkan prestasi yang maksimal,” ujar Fadil.