Dia juga mengecam pengiriman bantuan yang dibatasi sangat ketat, menyebut tingkat bantuan saat ini “Sangat tidak mencukupi”.
Menurut perhitungan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), hanya ada 65 truk bantuan per hari yang dapat memasuki Gaza bulan lalu. Padahal rata-rata truk yang boleh masuk sebelum perang mencapai 500.
Organisasi bantuan internasional terus-menerus menyuarakan kekhawatiran tentang kondisi Gaza yang semakin memprihatinkan. Warga sipil disebut berada di ambang kelaparan.
Mereka mengatakan, pengiriman bantuan yang mencapai daerah kantong itu sekarang berada pada titik terendah sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.
Namun Israel menuding kisruhnya masalah bantuan itu sebagai ketidakmampuan organisasi bantuan dalam menangani dan mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar.
Guterres menegaskan bahwa blokade bantuan ke Gaza bukanlah masalah logistik, melainkan sebuah “Krisis kemauan politik dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.”
UNRWA mengatakan, semua upaya dilakukan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza utara telah “ditolak” atau “dihambat” antara 6 Oktober 2024 dan 25 November, di tengah pertempuran sengit di daerah tersebut.