IPOL.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pergeseran geopolitik global bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendorong industrialisasi yang inklusif.
Hal itu ia ungkapkan dalam gelaran Annual International Forum of Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-13 yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
Menteri Keuangan menjelaskan, pandangan global terhadap kebijakan industri telah berubah. Industrialisasi bahkan kini menjadi salah satu topik utama dalam berbagai forum internasional seperti APEC dan G20. “Sekarang, praktik global sendiri telah mengadopsi kebijakan industri,” ujarnya, mengutip Selasa (3/12/2024).
Meski demikian, Menkeu Sri Mulyani menekankan pentingnya memastikan industrialisasi bisa memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, sang Bendahara Negara menggarisbawahi pentingnya menggabungkan kebijakan industri dengan strategi demografi yang kuat.
“Kita perlu memastikan bahwa semua orang dapat merasakan manfaat dari industrialisasi. Hilirisasi tidak hanya terbatas pada mineral strategis, tetapi juga perlu diperluas ke produk pertanian seperti CPO (crude palm oil), kakao, dan kopi,” jelasnya.