PERKEMBANGAN teknologi yang sangat pesat mendorong dunia pendidikan mengadaptasi teknologi dengan menggunakan sistem jaringan sebagai sarana dan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Model pembelajaran monoton dengan “full power” dosen dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang masih dipertahankan sebagai strategi mengajar, “image” sebagai mata kuliah “pelengkap-penderita”, dan membosankan sehingga model pembelajaran perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan.
Saat ini setiap perguruan tinggi sudah seharusnya melakukan terobosan agar pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Terobosan dilakukan mengikuti perkembangan teknologi dan berupaya meningkatkan kualitas berpikir peserta didik. Hal ini perlu dilakukan karena peserta didik sebagai subjek pendidikan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda sebagai tiang negara.
Untuk menjembatani kebutuhan peserta didik yang sedang “dikuasai” oleh teknologi serta sistem jaringan maka pendekatan edutainment berbasis HOTs (Higher Order Thinking skills) merupakan salah satu pilihan yang mampu membentuk dan menciptakan peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan saat ini oleh negara.