“2025 kira-kira 32 juta (ton) lebih, kebutuhan 31 juta. Jadi kalau tidak ada halangan, kejadian yang luar biasa, atau bencana alam, insya Allah, kita tidak akan impor lagi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia tidak meneruskan sisa impor beras yang belum dikirim, karena stok beras dalam negeri sudah sangat mencukupi. “Kita sudah selesai, sudah kebanyakan (stok beras),” kata Arief.
Menurut Arief, stok yang dimiliki Bulog saat ini sudah lebih dari cukup. Persediaan tersebut juga sudah dikurangi untuk bantuan pangan sebesar 220 ribu ton.
Ia menyampaikan, saat ini hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan untuk panen raya. Menurut Arief, panen kali ini akan mencapai 12-13 juta ton gabah di akhir Februari hingga Maret.
“Jangan sampai, nanti saat panen itu kita nggak siap untuk menyerap gabah petani. Kalau nggak nanti harganya bisa jatuh, nanti petani kita nggak mau nanam lagi karena harga jatuh,” ujarnya. (*)