Menurut Welfizon, langkah ini sejalan dengan komitmen Jakarta dalam menurunkan emisi karbon, dengan target mencapai net zero emission pada 2050 dan elektrifikasi penuh transportasi umum pada 2030.
“Dengan bus listrik, kami dapat mengurangi potensi emisi hingga 422 ribu ton CO₂e, setara dengan menanam 1,5 juta bibit pohon atau mendaur ulang 32 ribu ton sampah,” jelasnya.
Efisiensi dan Penghematan
Selain ramah lingkungan, bus listrik menawarkan efisiensi operasional hingga 5-10 persen. Jika memperhitungkan penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM), angka tersebut bisa meningkat hingga 18-20 persen.
Dengan pengoperasian bus listrik, Transjakarta berharap dapat menghadirkan transportasi yang lebih hemat biaya sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.(*)