Sedangkan untuk hilirisasi dan industrialisasi yang wajib memiliki nilai tambah, BSN telah menetapkan lima kluster sebagai fokusnya. Yakni kluster bahan tambang (nikel, tembaga, bauksit), perkebunan (kelapa sawit, rumput laut) dan kluster industri alat angkut , elektronik dan digital. Kluster lain yakni makanan dan minuman serta kluster tekstil, alas kaki dan industri dasar.
Sementara itu, lanjut Kukuh, pada 2024 BSN telah mengeluarkan sejumlah SNI yang terkait dengan ketahanan pangan. Di antaranya SNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional; program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo yakni “Makan Bergizi Gratis” seperti SNI 3141:2024 Susu mentah-sapi, SNI 9295:2024 Hidrolisat protein ikan, SNI 3820:2024 Sosis daging, SNI 3775:2024 Kornet daging, dan SNI 6683:2024 Naget Ayam.
SNI lain yang telah dikeluarkan oleh BSN sepanjang 2024 adalah SNI di bidang ekonomi sirkular; SNI kegiatan pariwisata; Artificial intelligence/AI dan e-government; serta ketahanan energi dan hilirisasi mineral.