“Nota kesepahaman ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ujar Kukuh.
Dalam kunjungan SAMR ke Indonesia di Kantor BSN, Jakarta, pada Desember 2024, disepakati bahwa fokus utama kerja sama ini adalah saling pengakuan di bidang prosedur penilaian kesesuaian untuk memastikan bahwa produk Tiongkok yang masuk ke Indonesia telah memenuhi persyaratan minimal yang telah ditentukan oleh Pemerintah Tiongkok. Di sisi lain produk lokal Indonesia yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat lebih mudah diterima di pasar Tiongkok.
Melalui langkah ini, BSN berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global.
Selain itu, capaian tahun 2024 yang menjadi momen penting untuk mendukung perekonomian Indonesia, adalah keberhasilan 22 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan BSN menembus pasar ekspor internasional berkat penerapan SNI. Sebagai contoh, produk sambal ber-SNI yang berhasil menembus pasar Perancis, gula palma yang berhasil diekspor ke Kanada dan Arab Saudi, serta ketumbar yang diterima di Uni Emirat Arab (UEA).