“Memang ‘leading sector’-nya adalah Badan Gizi Nasional. Tapi karena ini merupakan program nasional program prioritas Bapak Presiden, maka kami semua di kementerian siap memberikan dukungan,” katanya.
Saat ini, kata dia, implementasi program makan bergizi gratis secara serentak dilakukan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
“Mudah-mudahan sampai akhir Januari nanti ada sampai 973 (titik, red.) sehingga program ini bisa terus terlaksana dan bisa berjalan dengan lancar seterusnya,” katanya.
Ditanya soal adanya siswa yang tidak mendapatkan susu dalam paket makan bergizi tersebut, ia mengatakan ke depannya akan disempurnakan.
“Susunya kan memang tidak harus ya. Beberapa memang ada yang ditambahi dengan susu, tapi yang penting adalah empat sehat. Susu kan penyempurna ya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga tim yang terlibat dalam implementasi program makan bergizi gratis, yakni tim pengantar, tim pengawas gizi, dan tim pemeriksa kesesuaian isi.
“Ada akuntan juga yang memeriksa program ini sehingga dipastikan program itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan oleh Pak Presiden dan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional,” katanya.