Kendati sudah turun ke level waspada, namun gempa dangkal maupun dalam masih terus tedeteksi. Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah utama.
Karakteristik letusan Gunung Iya pada umumnya berlangsung di kawah utama melalui letusan magmatik, menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava. Gunungapi Iya juga memiliki rekahan berhadapan langsung dengan laut, dapat berkembang dan berpotensi dapat memicu longsoran dan menimbulkan tsunami.
Selanjutnya, Gunungapi Karangetang berada di Kabupaten Sitaro diturunkan statusnya menjadi level II pada Sabtu (11/1/2025) pukul 18.00 WITA. Kendati demikian, masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dan mendekati radius 1,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), termasuk wilayah sektoral 2,5 kilometer pada arah barat daya dan selatan.
Sementara, tingkat aktivitas Gunung Karangetang bakal ditinjau dan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas signifikan. Sebelumnya, pada awal November 2024 status Gunung Karangetang dinaikkan menjadi Siaga setelah terjadi peningkatan aktivitas secara signifikan. (Joesvicar Iqbal)