Yurizki menjelaskan bahwa saat ini proyek tersebut sedang dalam masa uji coba setelah melalui mechanical completion pada Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Yurizki menyampaikan bahwa PGE sudah mengelola hingga 672 MW listrik dari panas bumi yang berada di seluruh Indonesia. Kapasitas tersebut, kata dia, stagnan selama lebih dari empat tahun terakhir.
Oleh karena itu, dengan diumumkannya proses proyek Lumut Balai Unit II, Yurizki berharap dapat memberi tambahan kapasitas energi panas bumi pada 2025.
Sebelumnya, Yurizki menyampaikan panas bumi memiliki capacity factor besar berkisar 90–100 persen dan memberikan kepastian bagi konsumen, sehingga sangat tepat menjadi andalan dalam mengejar transisi energi.
Baca juga: PGE bangun PLTP Lumut Balai Unit 2 untuk majukan potensi panas bumi
Menurut Yurizki, salah satu faktor lain yang bisa membuat panas bumi menjadi tulang punggung menuju swasembada energi adalah dengan adanya koneksi jaringan listrik dari PT PLN (Persero) yang optimal.
Pemanfaatan panas bumi bakal langsung berdampak terhadap pengurangan penggunaan energi fosil atau migas.