IPOL.ID – Agar jamu tradisional dapat berinovasi dan menembus pasar internasional, diperlukan strategi yang menggabungkan keunikan tradisi (muatan lokal) dengan teknologi dan kebutuhan global. Dengan langkah ini, jamu tradisional tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang menjadi produk yang diminati secara global, bisa go internasional
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyatakan pihaknya mendukung penguatan riset dan inovasi di bidang produk jamu tradisional berbasis kearifan lokal, sehingga mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.
“BRIN siap menjadi enabler dalam pengembangan produk jamu, terutama jika produsen ingin meningkatkan kategori produk menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) atau fitofarmaka,” kata Handoko melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Handoko menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas produk jamu melalui pendekatan riset yang lebih mendalam, salah satunya di bidang jamu tradisional yang memerlukan uji praklinis dan klinis yang signifikan, dimana BRIN memiliki fasilitas yang mendukung hal tersebut.