Ia juga menjelaskan lima kompetensi utama yang diajarkan dalam pelatihan ini, yaitu kemampuan public speaking, neuro-linguistic programming (NLP), konseling rumah tangga, serta pemanfaatan teknologi AI TalentDNA untuk menganalisis dinamika hubungan pasangan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang turut hadir secara daring, mengapresiasi digelarnya pelatihan tersebut. “Saya mengapresiasi Ary Ginanjar yang telah mewakafkan ilmu dan materinya untuk kemajuan umat. Barang siapa bertakwa dan bekerja dengan ikhlas, akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan,” tegas Nasaruddin.
Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa penghulu, sebagai garda terdepan Kementerian Agama di tingkat kecamatan, memiliki peran penting dalam menurunkan angka perceraian. “Program seperti ini perlu disosialisasikan di seluruh Indonesia agar manfaatnya semakin luas,” imbuhnya.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Cecep Khairul Anwar berharap, pelatihan ini dapat diikuti oleh lebih banyak penghulu. “Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kemampuan penghulu dalam berkomunikasi dan memberi solusi bagi masalah rumah tangga,” ujar Cecep.