“Ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang resmi menggunakan nuklir,” ujar Direktur Operasi ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi, dalam sebuah unggahan di platform media sosial Facebook belum lama ini.
Menurut Bob, anak perusahaan Amerika, ThorCon, itu akan membangun PLTN di Indonesia pertama berbasis torium dengan kapasitas 500 MW di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang kaya akan timah.
Torium, logam tanah jarang yang sering ditemukan bersama timah di Bangka Belitung, disebut-sebut sebagai bahan bakar nuklir yang lebih aman dan efisien dibandingkan uranium.
Bahlil menyatakan bahwa rencana pemerintah ini sejalan dengan strategi diversifikasi energi yang lebih luas, mengingat ketergantungan besar Indonesia pada batu bara dan rendahnya pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air.
Dalam rapat dengar pendapat dengan DPR pada Desember lalu, Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia menargetkan PLTN pertama dapat beroperasi pada 2032.
“Menyangkut dengan nuklir ini saya pikir ini salah satu terobosan yang harus kita lakukan,” kata Bahlil.