Dia juga mengungkapkan, ke depannya, pemerintah daerah perlu menggali potensi pendapatan baru yang dapat dioptimalkan tanpa membebani rakyat.
“Ke depan jangan retribusi, tapi pajak. Karena kita pemda yang punya asetnya, aset jalan. Semua yang dimanfaatkan di badan jalan harus masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) semaksimal mungkin,” ungkap Khoirudin.
Kata politisi yang akrab disapa Ustadz Khoirudin, sektor perpajakan di Jakarta dapat terus berkembang mengingat Jakarta adalah kota metropolitan yang menjadi pusat perputaran uang dan tempat bagi banyak pengusaha besar.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi dan tingginya kebutuhan internet, pajak dari penggunaan ruang untuk lalu lintas percakapan digital menjadi potensi besar bagi Jakarta.(sofian)