“Nanti segera diajukan dengan data-data lengkap agar bisa segera turun bantuannya,” tuturnya.
Terkait infrastruktur seperti jembatan rusak, BNPB meminta dukungan kepada TNI dan Polri untuk segera membangun jembatan Belly. Kepala BNPB akan meminta Mabes TNI untuk mendukung dalam proses pemasangannya. Jembatan dapat dibangun secara permanen melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi BNPB.
“Untuk jembatan rusak nanti bisa dibuat sementara jembatan Belly. Saya akan memohon dukungan ke Mabes TNI nanti. Jadi nanti dipasang dulu. Apakah mau permananen nanti melalui program RR BNPB,” jelas Suharyanto.
Pada tahap proses penanggulangan bencana selanjutnya adalah fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam fase ini, Kepala BNPB meminta kepada pemerintah daerah agar membuat Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P), sebab dokumen akan menjadi pembahasan dalam rapat tingkat pusat.
“Harus dibuat R3P. Itu nanti dijadikan bahan rapat koordinasi pusat,” ujarnya.
Suharyanto mencontohkan, dalam dokumen R3P itu seluruh kementerian/lembaga terkait dapat memberikan dukungan sesuai koridornya. Misalnya terdapat sekolah rusak akibat banjir, maka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI dapat memberikan intervensi demi pulihnya kegiatan belajar mengajar dan seterusnya.