IPOL.ID-Banjir rob dan sampah diyakini masih menghantui kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau.
Karenanya, anggota Komisi D DPRD DK Jakarta dari Fraksi Demokrat, Neneng Hasanah, menyoroti serius persoalan rob dan sampah yang terus mengancam wilayah pesisir utara Jakarta.
Menurut Neneng, rob yang semakin meluas diperburuk oleh minimnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai di kawasan tersebut.
“Setiap kecamatan di wilayah utara seharusnya memiliki tempat pengelolaan sampah dengan kapasitas minimal 1.000 ton per hari. Dengan begitu, sampah bisa langsung diolah di lokasi tanpa harus dibuang ke pesisir,” kata Neneng, Jumat (3/1/2025).
Politisi yang akrab disapa bunda itu menjelaskan, volume sampah harian di Jakarta mencapai 7.800 ton. Sementara, sambungnya lagi kapasitas fasilitas pengolahan utama hanya mampu menangani sekitar 2.500 ton. Sisanya seringkali menumpuk atau terdistribusi secara tidak terkelola, khususnya ke wilayah pesisir yang juga terdampak rob.
Neneng juga menyoroti rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern yang saat ini masih dalam tahap kajian oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Proyek ini memang bagus, tapi harus segera direalisasikan. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama karena masalahnya sudah sangat serius,” tegasnya.