IPOL.ID – Beralih ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. EBT memiliki potensi yang sangat besar untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Sebagai contoh, energi surya dan angin tidak menghasilkan emisi karbon saat proses produksinya, sehingga dapat menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang menjadi penyumbang utama emisi karbon.
Pemanfaatan EBT secara massal dapat mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. EBT meliputi berbagai sumber energi yang dapat diperbaharui, seperti energi surya, angin, biomassa, dan hidro.
Transisi menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah langkah penting dalam upaya Indonesia untuk memenuhi target pengurangan emisi karbon. Dengan peningkatan investasi, dukungan kebijakan, dan inovasi teknologi, EBT dapat memainkan peran yang sangat vital dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.