Kapten tim JPE, Tisya Amallya Putri juga menegaskan bahwa hasil ini adalah motivasi besar untuk bangkit. “Pertandingan di Semarang menjadi pelajaran berharga bagi kami. Kami banyak mengevaluasi permainan, terutama di koordinasi antar lini dan keberanian mengambil inisiatif. Hari ini, kami membuktikan bahwa kami mampu bangkit dan mengembalikan kepercayaan diri sebagai tim yang kompetitif,” ujar Tisya.
“Kami menyadari bahwa beberapa detail kecil dalam permainan dapat membuat perbedaan besar. Itu sebabnya, setelah laga di Semarang, kami fokus memperbaiki hal-hal fundamental, seperti komunikasi tim dan efektivitas serangan. Kami percaya evaluasi ini akan terus membawa hasil positif,” tambah Bulent.
Di laga kedua melawan Popsivo Polwan, JPE memimpin di set pertama dengan permainan penuh percaya diri, namun Popsivo berhasil di set-set berikutnya.
“Meski begitu, kami tidak akan menyerah. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga untuk laga-laga berikutnya,” kata Tisya.
Bulent menambahkan bahwa dua pertandingan ini memberikan gambaran penting tentang perkembangan tim. “Kemenangan melawan Jakarta Electric PLN menunjukkan potensi besar kami, sementara kekalahan dari Popsivo menegaskan bahwa kami masih perlu memperbaiki konsistensi di lapangan. Kami akan bekerja keras untuk mempersiapkan diri menghadapi laga-laga berikutnya,” ungkap Bulent.