Kedua anggota polisi tersebut ditegur oleh penghuni asrama, yang kemudian memicu pertengkaran mulut dan berujung pada perkelahian.
“Kedua polisi itu sudah beberapa kali ditegur karena sering datang ke asrama, bahkan pemilik kontrakan juga pernah menegur, tetapi tidak didengar,” ucapnya.
Saat ditemui, Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi membenarkan kejadian pengeroyokan tersebut. Ia menyebut anggota polisi itu mengunjungi pacarnya di asrama putri pada malam hari sehingga ditegur mahasiswa.
“Sama-sama muda, sama-sama lajang, apel, kalau apel sudah kemalaman menyangkut etiknya sudah salah, kesopanannya kita sebagai adat orang timur juga kurang. Sehingga ada suatu pemuda yang mengingatkan, dan terjadilah suatu keributan,” tegas Slamet, pada Jumat (3/1/2025).
Anggota polisi tersebut akhirnya menghubungi rekan-rekannya untuk datang ke lokasi. Saat tiba, sejumlah oknum polisi kemudian melakukan pengeroyokan.
“Dari pihak oknum anggota Polri ini setelah ada keributan menelepon teman-temannya sehingga terjadilah keributan pengeroyokan,” jelasnya.