Menurutnya, saat ia tiba di lokasi, warga yang bekerja bersama tim PDAM menyarankan untuk menggunakan rakit agar ia tidak basah kuyup. Situasi ini menjadi pilihan paling logis mengingat tingginya genangan air yang menyulitkan mobilitas.
“Ketika sampai di lokasi, kondisi memang sulit. Atas saran warga dan tim, saya menggunakan rakit untuk memastikan kondisi di rumah pompa. Ini adalah situasi darurat,” jelas Sjobirin Hasan Kamis (16/1/2025).
Meski mengenakan seragam lengkap, Sjobirin tetap berusaha menunjukkan dedikasi dengan meninjau langsung lokasi banjir, sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh pejabat pada umumnya.
Sayangnya, tindakan ini malah menuai berbagai komentar dari netizen yang menganggapnya sebagai aksi pencitraan. Beberapa warganet bahkan membandingkan Sjobirin dengan “raja” yang diusung oleh rakyatnya di tengah bencana.
“Serasa jaman penjajahan,” ucap @at***.
“Jadi semangat bayar pajak,” kata @re***.
“Mungkin bapaknya engga bisa berenang,” tegas @wu***.(Vinolla)