Menurut dia, selama ini, buah durian lokal menjadi andalan pendapatan ekonomi masyarakat Badui. Hampir semua warga Badui memiliki buah durian yang dikembangkan di lahan kawasan hutan adat masyarakat juga di luar kawasan luar Badui.
Selama ini, panen buah durian membawa berkah bagi masyarakat Badui, karena bisa mendongkrak pengunjung wisata saba budaya Badui.
“Kami meyakini tingkat pendapatan ekonomi masyarakat Badui cukup sejahtera jika musim panen durian,” kata Medi.
Ia mengharapkan, pemerintah daerah agar membangun kondisi jalan menuju arah wisata Badui dibetonisasi, karena dikeluhkan pengunjung. Ruas jalan menuju kawasan permukiman Badui banyak ditemukan berlubang.
Selain itu, juga kondisi areal parkir hingga kini hanya memiliki dua lokasi, sehingga pemerintah daerah perlu kembali membangun parkir yang bisa menampung ribuan unit kendaraan.
“Kami berharap ruas jalan dan tempat parkir segera dibangun, sehingga kunjungan wisatawan merasa nyaman,” katanya menjelaskan.
Selli (25), seorang wisatawan warga Jakarta mengatakan dirinya bersama keluarga mengunjungi kawasan permukiman Badui untuk memburu durian, sekaligus wisata alam.