“Mereka (Dakar) sudah mulai tertaik untuk memasukkan pencak silat, jadi NOC Indonesia akan memaksimalkan peluang ini, supaya pencak silat bisa menjadi bagian dari Youth Olympic. Sebab, kalau sudah menjadi bagian dari Youth Olympic dengan sendirinya akan dikenal sebagai bagian dari Olympic,” terang Okto.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) Teddy Suratmadji mengungkapkan saat ini sedang menjalani proses assessment untuk menjadi signatory WADA (World Anti-Doping Agency). Setelah itu, pencak silat juga harus menjadi anggota AIMS (Alliance of Independent Recognized Members of Sport) dan melalui proses assessment yang juga tidak mudah.
“Kedua assessment itu Insya Allah bisa diselesaikan dalam tahun 2025 ini, sehingga pada tahun 2026 proses untuk menjadi anggota IOC bisa dimulai, dan mudah-mudahan pada 2027 keanggotaan IOC sudah diperoleh, sehingga pada Olympics 2028 di Los Angeles sudah bisa dipertandingkan, atau minimal ekshibisi,” ujar Teddy.
Di sisi lain, Persilat juga sedang berusaha untuk membantu federasi di negara-negara yang sudah memiliki National Federation (NF) untuk training camp serta peralatan supaya atlet-atlet pencak silat di seluruh dunia bisa berkompetisi dan berprestasi di multi event dunia.
“NOC-Indonesia sangat berperan didalam mengusulkan Pencak Silat untuk dipertandingkan lewat diplomasi yang dilakukan. Sebab yang mengusulkan memasukkan Pencak Silat di berbagai multievent itu adalah NOC negara-negara yang sudah memiliki federasi Pencak Silat. Keputusan untuk memasukkan Pencak Silat dibuat di rapat-rapat IOC atau OCA yang dihadiri oleh NOC-NOC dari berbagai negara,” tutup Teddy. (bam)