“Bisa tumbuh 5% stay di dalam waktu dari tahun 2021 semenjak Covid sampai sekarang itu adalah sebuah prestasi pada saat seluruh dunia melemah. Dengan pertumbuhan ini kita usahakan kualitasnya baik, pengangguran turun, kemiskinan turun,” ujar Menkeu.
Sri Mulyani pun menekankan kembali pentingnya perubahan struktural seperti hilirisasi untuk memperkuat perekonomian Indonesia, serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan program-program sosial.
“Pertumbuhan dari 5% ke 8% harus ditopang oleh produktivitas yang lebih. Produktivitas untuk bisa mencapai pertumbuhan tinggi itu membutuhkan kualitas SDM yang bagus, jadi human capital is going to be very important,” tegasnya.
Sri Mulyani juga memaparkan mengenai Asta Cita sebagai pedoman kebijakan pemerintah, serta alokasi anggaran APBN 2025 untuk berbagai sektor prioritas seperti pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, dan pertahanan. Ia menyoroti beberapa program prioritas seperti makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, dan renovasi sekolah.