IPOL.ID – Wajah Jumilah, 49 tahun, sumringah usai mendapatkan satu tabung LPG tiga kilogram di salah satu agen gas di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, apalagi harganya hanya Rp17 ribu lebih rendah daripada di warung-warung.
Kelangkaan gas beberapa pekan kemarin setelah pemerintah memperketat distribusi untuk mencegah penyalahgunaan memaksa Jumilah membeli gas di agen yang jaraknya sekitar dua kilometer dari rumahnya, meski tidak sampai mengantre panjang seperti warga di beberapa daerah lainnya di ibu kota.
“Biasanya beli gas tinggal pesan ke warung seberang. Sekarang harus ke agen. Yang repot kalau gas habis di tengah-tengah masak,” ujar Jumilah.
Kelangkaan gas terjadi saat Presiden Prabowo Subianto berencana memangkas Rp306,69 triliun dari anggaran negara tahun ini.
Di Tangerang Selatan, ketika seorang perempuan berusia 62 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah pingsan saat mengantre untuk membeli gas 3 kilogram, insiden ini memicu kemarahan publik. Banyak warga menyalahkan kebijakan efisiensi pemerintah yang dinilai memperburuk kondisi kelompok rentan.