IPOL.ID – Pakar menilai program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis (MBG), berpotensi tidak tepat sasaran apabila diberikan kepada seluruh anak di seluruh pelosok tanah air.
Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Media Wahyudi Askar mengatakan pemerintah tidak perlu memberikan makan bergizi gratis ini kepada seluruh anak di tanah air.
Pasalnya, dalam studi yang dilakukan oleh CELIOS, apabila makan bergizi gratis ini diberikan kepada seluruh anak di Indonesia setidaknya ada anggaran negara sebanyak Rp50,72 triliun yang akan dinikmati oleh anak-anak dari keluarga mampu.
“Ada total Rp50 triliun (anggaran) MBG itu, yang justru malah dinikmati oleh anak-anak dari keluarga kaya. Sekarang kondisinya begini, masyarakat kaya juga bilang di studi CELIOS bahwa mereka tidak perlu MBG, mereka lebih memilih MBG disalurkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan. Karena orang kaya ini memahami bahwa ini sebaiknya bukan untuk mereka. Bahkan ketika anaknya tetap dipaksakan diberikan MBG di sekolah, akhirnya apa yang terjadi? Anak itu bawa makanannya ke rumah terus dikasih ke pembantunya. Artinya ada subsidi yang tidak tepat sasaran dengan skema MBG yang dilakukan oleh pemerintah,” ungkap Media dalam telekonferensi pers di Jakarta, Senin (10/2).